Senin, 25 Mei 2015

Definisi, Sejarah Dan Klasifikasi Hotel

Definisi dan Pengertian Hotel

Hotel dewasa ini memang berkembang pesat terutama didaerah perkotaan dan pariwisata sehingga kata hotel tentu tidak asing lagi ditelinga kita. Di kota-kota Indonesia seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya serta daerah pariwisata seperti bali terdapat berbagai jenis hotel mulai dari yang tarifnya murah sampai yang tarifnya mahal. Lalu apa itu hotel? Untuk lebih jelas langsung saja kita bahas definisi dan pengertian hotel.Berdasarkan Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987.
Pengertian Hotel adalah Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil.Definisi dan pengertian hotel secara umum adalah perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya bagi tamu yang datang, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu atau bisa dibilang semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum.

Sejarah Tentang Hotel

 
Konon kata hotel berasal dari kata hostel yang diambil diambil dari bahasa latin Perancis kuno yaitu Hospes. kata hotel sendiri mulai digunakan semenjak abad_18 di London Inggris. Dan bangunan publik inipun mulai di perkenalkan pada masyarakat umum pada tahun 1797 dengan tujuan awalnya untuk melayani masyarakat pendatang tanpa dipungut biaya. Sehingga tidak aneh kalau dulunya di Inggris dan Amerika, yang namanya pegawai hotel mirip pegawai negeri alias abdi masyarakat. Akan tetapi, seiring perkembangan zaman dan pemakai jasa yang semakin bertambah, tamu yang datangpun muali dipungut bayaran. Untuk membuat tamu betah maka bangunan dan kamar-kamarnya mulai ditata sedemikian rupa dengan standar layanan yang baik.
Pada tahun 1793, dikota New York dibangun City Hotel yang menjadi pelopor pembangunan penginapan gaya baru yang lebih fashionable dengan letak yang strategis dipinggir kota. Kemudian pada tahun 1829, muncul hotel-hotel legendaris seperti Tremont House Boston dan tahun 1836 berdiri hotel Astor House di New York. Kala itu, hotel modern identik dengan perkembangan lalu lintas dan tempat beristirahat seperti saat pembangunan jaringan kereta api sedang gencar-gencarnya, hampir di tiap perhentian (stasiun) ada hotel disebut hotel transit.
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan makin luasnya jangkauan angkutan darat (terlebih setelah ditemukannya kendaraan bermotor), kawasan sekitar rel kereta api tak lagi menarik minat para investor. Orang kemudian lebih suka jalan-jalan pakai mobil ketimbang kereta. Kepopuleran hotel transit pun tersaingi oleh kehadiran "motel", gabungan kata "motor hotel" yang sama dengan tempat istirahat para pengendara kendaraan bermotor.Kejayaan motel tak berlangsung lama. Seiring makin pesatnya perkembangan kota, berakhir pula era motel. Terutama karena letaknya yang agak di pinggir kota dan fasilitasnya yang kalah bagus dengan hotel di pusat kota. Kalaupun terpaksa bermalam di kawasan pinggiran, motel harus bersaing dengan hotel resort, yang banyak tumbuh di tempat-tempat peristirahatan.

Klasifikasi Hotel atau Pembagian Jenis Hotel

 
 Di Jaman yang semakin berkembang dan maju saat ini berbagai jenis hotel bermunculan. beberapa hotel memiliki keunikan rancangan yang berbeda-beda baik dari sisi kelengkapan ruang, kelengkapan layanan, penampilan bangunan, maupun suasana dalam bangunan yang dirancang. Dalam pengklasifikasiannya sendiri hotel ditinjau dari beberapa sudut pandang yakni :
hotel berbintang
a. Jenis Hotel Berdasarkan Bintang
Pengklasifikasian hotel berbintang di Indonesia dibagi menjadi 5 tingkatan. peninjauan terhadap klasifikasi dilakukan 3 tahun sekali dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Berdasarkan SK Menparpostel RI No. PM/PW 301/PHB-77 klasifikasi jenis hotel berdasarkan bintang sebagai berikut:
  1. Hotel berbintang 1 (satu)
  2. Hotel berbintang 2 (dua)
  3. Hotel berbintang 3 (tiga)
  4. Hotel berbintang 4 (empat)
  5. Hotel berbintang 5 (lima)
Adapun persyaratan yang harus di penuhi hotel berbintang yaitu :
  • Dikatakan hotel berbintang satu apabila sekurang-kurangnya memiliki 15 kamar, satu kamar suite room, memiliki restaurant dan bar.
  • Dikatakan hotel berbintang dua apabila sekurang-kurangnya memiliki 20 kamar, dua suite room, memiliki restaurant dan bar.
  • Dikatakan hotel berbintang tiga apabila sekurang-kurangnya memiliki 30 kamar, tiga suite room, memiliki restaurant dan bar.
  • Dikatakan hotel berbintang empat apabila sekurang-kurangnya memiliki 50 kamar, empat suite room, memiliki restaurant dan bar.
  • Dikatakan hotel berbintang lima apabila sekurang-kurangnya memiliki 100 kamar, lima suite room, memiliki restaurant dan bar.
b. Jenis Hotel Berdasarkan Lokasi
Selain berdasarkan bintang klasifikasi hotel juga ditinjau dari tempat atau lokasi dimana hotel tersebut di bangun. jenis hotel berdasarkan lokasi terbagi dua yaitu :
  1. City Hotel yaitu Hotel yang letaknya berada dipusat kota diperuntukan bagi masyarakat yang ingin tinggal dalam jangka waktu pendek. Tamu yang datang ke city hotel biasanya bertujuan untuk bisnis, pertemuan, seminar, dagang, serta untuk acara resmi perusahaan. Salah satu contoh city hotel di Indonesia yakni Hotel Indonesia sebab secara lokasi Hotel ini berada di daerah perkotaan Jakarta dan sering dihuni secara sementara oleh pengunjung dari daerah lain, diantaranya adalah para pebisnis.
  2. Down Town Hotel yaitu Hotel yang berlokasi di dekat perdagangan dan perbelanjaan, Kadang hotel ini dibangun bergabung dengan suatu fasilitas perbelanjaan agar dapat saling memberikan keuntungan.
  3. Suburban Hotel/Motel yaitu Hotel yang dibangun dengan berlokasi di pinggir kota. tujuan dibangunnya hotel ini untuk membantu masyarakat yang sedang melakukan perjalanan dan membutuhkan tempat menginap sementara. Motel merupakan fasilitas transit masyarakat yang sedang melakukan perjalanan.
  4. Resort Hotel - kebanyakan letaknya agak jauh dari kota dan terdapat ditempat-tempat wisata. Jenis hotel ini diperuntukan bagi tamu yang datang untuk tujuan rekreasi baik itu sendiri maupun bersama keluarga. Ada beberapa jenis resort hotel antara lain :
    • Beach Hotel adalah hotel resort yang terletak di tepi pantai.
    • Cliff hotel mirip dengan Ravine hotel
    • Mountain hotel adalah jenis hotel untuk wisata yang terletak di penggunungan.
    • Jungle hotel adalah hotel yang berada di area hutan
    • Lake hotel adalah hotel untuk rekreasi yang terletak di tepi danau.
    • Amusement Park hotel adalah hotel yang terletak di dalam area fantasi.
    • Ravine hotel adalah hotel yang terletak di tepi jurang.
    • Riverside hotel adalah hotel yang terletak di tepi sungai.
c. Jenis hotel menurut jumlah kamar
Berdasarkan jumlah kamar yang dimiliki hotel dibagi tiga jenis yaitu :
  1. Small Hotel ~ Hotel yang dibangun di daerah dengan angka kunjungan rendah, dengan jumlah kamar maksimal 25 kamar.
  2. Medium Hotel ~ Hotel yang dibangun di daerah dengan angka kunjungan sedang, dengan jumlah kamar sekitar 29-299 kamar.
  3. Large Hotel ~ Hotel yang dibangun di daerah dengan angka kunjungan tinggi, dengan jumlah kamar minimun 300 kamar.
d. Jenis hotel menurut lamanya tamu menginap
Kemudian berdasarkan lamanya tamu menginap hotel juga terbagi tiga antara lain :
  1. Transit Hotel yaitu Hotel dengan waktu menginap harian. Fasilitas yang dapat mendukung hotel seperti ini adalah layanan pada tamu dalam waktu singkat seperti laundry, restoran, dan agen perjalanan.
  2. Semiresidential Hotel yaitu Hotel dengan rata-rata waktu tamu menginap mingguan. Fasilitas hotel seperti ini perlu dilengkapi dengan fasilitas yang lebih bervariasi, tidak membosankan, dan untuk waktu yang relatif lebih lama, seperti fasilitas kebugaran (spa, jogging track, tenis, kolam renang,dll), dan fasilitas rekreasi (restoran, cafe, taman bermain,dll).
  3. Residential Hotel yaitu Hotel dengan waktu kunjungan tamu yang tergolong lama (bulanan). Hotel seperti ini mengedepankan rasa nyaman dan keamanan pada tamu hotel. Fasilitas yang disediakan biasanya fasilitas yang dibutuhkan sehari-hari seperti supermaket atau perbelanjaan, fasilitas kebugaran, (spa, jogging track, tenis, kolam renang,dll), fasilitas rekresi (taman bermain, restoran, cafe, dll). Maka dari itu perletakan hotel yang seperti ini biasanya digabungkan atau join dengan tempat perbelanjaan atau supermaket agar saling dapat memberikan keuntungan, layanan dan sebagai daya tarik pengunjung.


Story Of KLP Bali 2015

11 April 2015 kampus STIEPAR YAPARI-AKTRIPA Bandung mengadakan Kuliah Lapangan Pariwisata yang dilaksanakan di Bali. Perjalanan dilakukan menngunakan 4 (empat) transportasi, yaitu : kereta api, bus, kapal ferry dan pesawat. Pada perjalanan pertama kami menggunakan transportasi darat kereta api. Kami semua berkumpul di stasiun Kiaracondong pada pukul 05.00 pagi namun setiap mahasiswa diwajibkan berkumpul pada pukul 03.30. perjalanan dilakukan hingga Surabaya, tepatnya di stasiun Gubeng sekitar 18 jam.
Kemudian perjalanan dilanjutkan menggunakan bus hingga menuju pelabuhan Banyumas kemudian dilanjutkan dengan kapal ferry hingga menuju ke pelabuhan Gilimanuk Singaraja, Bali. Setelah tiba di pelabuhan tepatnya minggu pagi kami melanjutkan perjalanan kembali menggunakan bus dan langsung makan pagi di Krisna Singaraja, Bali. setelah makan pagi perjalanan dilanjutkan untuk observasi ke Bedugul, lalu Tanah Lot dan makan siang di sebuah restoran di daerah Tanah Lot kemudian check in di hotel Nirmala di kawasan Denpasar dan melakukan diskusi kelompok mengenai observasi tentang objek wisata yang telah dikunjungi untuk selanjutnya akan dibuat makalah. diskusi kelompok dilakukan hingga tengah malam dan selanjutnya beristirahat. hari esoknya tepatnya hari senin tanggal 13 April 2015 setelah makan siang kami melanjutkan observasi ke hotel Adhi Jaya untuk mengobservasi mengenai fasilitas, sejarah, dll kemudian dilanjutkan ke tanjung benoa, disana ada berbagai wahana air seperti banana boat, pulau penyu, dll, dan makan siang di sana, kemudian kami mengunjungi pantai Pandawa yang kemudian dilanjutkan ke GWK (Garuda Wisnu Kencana) menonton pertunjukan tari kecak. kemudian kami mengunjungi pusat oleh oleh Dewata dan melakukan makan malam sambil berbelanja oleh oleh khas Bali. Setelah itu kami menuju hotel dan beristirahat .
Keesokan harinya Tanggal 14 April kami menonton pertunjukan tari Barong di desa Galuh, disana juga ada berbagai macam oleh oleh. Kemudian kami melanjutkan observasi ke Tirta Empul disana ada mata air suci/ holy spring water. dan makan malam di Jimbaran dengan berbagai macam makan seafood. selanjutnya pulang kembali kehotel dan melakukan diskusi kembali mengenai observasi, kemudian istirahat.
Tanggal 15 April 2015 adalah hari terakhir di Bali, kami mengunjungi pantai Kuta  dan makan siang di Krisna Denpasar, dan kemudian dilanjutkan ke Bali Agung, tempat oleh oleh pakaian dengan ciri khas gambar animasi nya. kemudian kami ke bandara Ngurah Rai Bali yang kemudian dilanjutkan dengan perjalanan pulang menggunakan pesawat terbang untuk kembali ke Bandung.